Selasa, 04 Juni 2013

Pengalaman Magang

Pengalaman Magang di Pemerintahan Depok
 
Pada tanggal 3 september 2012 adalah hari pertama saya magang di pemerintahan kota depok atau yang lebih dikenal di walikota depok pada dinas DPPKA( Dinas pendapatan, pengelolaan keuangan dan asset ). Saya magang selama 19 hari. Karena di pemerintahan sabtu dan minggu libur jadi saya hanya magang selama 15 hari. Dan saya di tempatkan di bagian akuntansi. Di hari pertama, saya belum melakukan kegiatan apapun hanya perkenalan dengan pegawai – pegawai di dinas itu yang nantinya akan membantu saya dalam melakukan kegiatan praktek. Hari keduanya saya mulai melakukan kegiatan saya diajarkan cara menjurnal dan cara menggunakan software korolari. Setelah itu saya di minta untuk menjurnal dan memvalidkan tanggal pada setiap dinas. Hari ketiganya, saya mengganti tanggal jurnal pada pada software korolari dan mengecek buku inventaries yang kemudian saya mencari selisih anatara yang ada di asset dan di usadi.
            Pada hari keempat, saya melakukan kegiatan mengecek jurnal yang terdapat pada  korolari apa sudah benar dan sesuai apakah masih ada yang kurang di input. Hari kelima saya mengecek inventories asset. Setelah pekerjaan selesai kemudian saya dijelaskan tentang struktur pembuatan SP2D, dari alur pertama sampai akhir. Hrai keenam saya bekerja seperti biasa hanya di minta untuk menjurnal dan memvalidkan tanggal.
            Hari ketujuh saya diminta untuk membantu pekerjaan di bagian anggaran, di sana saya membantu menghitung pengeluaran dan pemasukan dari setiap dinas. Sampai 3 hari saya membantu di bagian anggaran. Setelah itu saya kembali lagi ke bagian akuntansi dan melakukan kegiatan seperti biasa samapai waktu magang saya berakhir. Dan di hari terakhir saya magang saya meminta data- data untuk menunjang penulisan laporan kerja praktek saya dan tanda tangan pembimbing selama saya magang di pemerintahan kota depok. 

Minggu, 17 Maret 2013

Laporan Keuangan PT Indosat Tbk

sumber referensi :
http://114.57.38.118/corporate_actions/new_info_jsx/jenis_informasi/01_laporan_keuangan/04_Annual%20Report/2010/ISAT/ISAT_Annual%20Report_2010.pdf

Minggu, 10 Maret 2013

Analisis Rasio Keuangan

ANALISIS RATIO KEUANGAN



Analisis rasio keuangan merupakan dasar untuk menilai dan menganalisa prestasi operasi perusahaan.
Analisis rasio keuangan juga dapat digunakan sebagai kerangka kerja perencanaan dan pengendalian keuangan.
Bahasan dalam Analisis Rasio Keuangan
1) factor kritis dalam analisis rasio keuangan,
2) mempelajari bagaimana analisis rasio keuangan tersebut dipergunakan dan
3) membahas secara logis laporan sumber dan penggunaan dana.
I.             Setiap orang akan mempergunakan rasio keuangan dengan cara yang berbeda:
1.       Bagi manajemen perusahaan, rasio keuangan dipergunakan untuk perencanaan dan mengevaluasi performance (prestasi) manajemen dikaitkan dengan prestasi rata-rata industri.
2.       Bagi manager kredit, rasio keuangan ini dipergunakan untuk memperkirakan risiko potensial yang dihadapi oleh para peminjam (debitur) dikaitkan dengan adanya jaminan kelangsungan pembayaran tingkat keuntungan yang diminta.
Para investor akan mempergunakan rasio keuangan ini sebagai alat untuk mengevaluasi nilai saham dan obligasi berbagai perusahaan. Selain itu juga dapat dipergunakan untuk mengukur adanya jaminan atas keamanan dana yang akan ditanam di dalam perusahaan.
Manajer perusahaan menggunakan analisis rasio keuangan untuk mengidentifikasi kemungkinan melakukan merger (penggabungan) dengan perusahaan lain
II.            Analisis rasio keuangan biasanya dikelompokkan ke dalam empat kelompok rasio:
                      Rasio Likuiditas
                      Leverage Ratio
                      Rasio Aktivitas
                       Rassio Profitabilitas



A.      Rasio Likuiditas, mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangan jangka pendek tepat pada waktunya.
1.       Current Ratio, adalah rasio antara aktiva lancar dibagi dengan utang lancar, rasio ini merupakan alat ukur bagi likuiditas (solvabilitas jangka pendek)
a.       Aktiva lancar meliputi kas, surat berharga, piutang dan persediaan
b.      Utang lancar meliputi utang pajak, utang bunga, utang wesel, utang gaji, dan utang jangka pendek lainnya.
2.       Quick Ratio, (Acid Test Ratio) adalah rasio antara aktiva lancar dikurangi dengan persediaan dan utang lancar. Rasio ini mengukur solvabilitas jangka pendek tetapi tidak memperhitungkan persediaan karena persediaan merupakan aktiva lancar yang kurang likuid.

B.      Rasio Leverage, yang mengukur seberapa besar perusahaan dibiayai dengan sumber hutang.
1.       Kreditur akan melihat proporsi modal sendiri untuk menentukan margin of safety.
2.       Bagi pemilik perusahaan, pemenuhan kebutuhan dana dengan menarik utang akan memberikan manfaat
a) Kontrol perusahaan tidak berkurang
b) Jika perusahaan memperoleh tingkat keuntungan jauh lebih besar daripada bunga yang harus dibayarkan kepada kreditur maka pemilik perusahaan akan memperoleh manfaat yang besar .

C.      Debt to total asset ratio, mengukur presentasi total dana yang dipenuhi atau dibiayai dengan hutang.
1.       Debt to total asset yang rendah, berarti menunjukkan adanya perlindungan bagi kreditur terhadap kemungkinan likuidasi.
Pemilik mungkin akan mencari (menentukan) suatu leverage yang tinggi untuk menaikkan tingkat keuntungan atau karena penambahan modal sendiri berarti akan mengurangi tingkat pengendalian perusahaan.


Time interest earned ratio, adalah rasio antara laba sebelum bunga dan pajak (EBIT) dengan beban bunga yang mengukur seberapa besar keuntungan dapat berkurang (turun) tanpa mengakibatkan adanya kesulitan keuangan karena perusahaan tidak mampu membayar bunga


Fixed Charge Coverage, adalah rasio antara laba sebelum bunga dan pajak (EBIT) ditambah pembayaran sewa dengan beban bunga dan pembayaran sewa. Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan untuk membayar beban tetapnya berupa bunga dan sewa.
Cash Flow Coverage, adalah resiko antara aliran kas masuk dengan beban tetap setelah ditambah dengan dividen saham preferen dan pembayaran angsuran utang atas dasar sebelum pajak. Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban kas. Karena depresiasi merupakan non-cash expenses maka harus ditambahkan ke dalam cash inflow.
Rasio Aktivitas, mengukur sejauh mana efektivitas perusahaan dalam menggunakan sumberdayanya. Yang termasuk dalam Rasio Aktivitas adalah:
1. Perputaran Persediaan
2. Rata2 Periode Pengumpulan Piutang
3. Perputaran Aktiva Tetap
4. Perputaran Total Aktiva
Perputara Persediaan, adalah rasio antara Harga Pokok Penjualan atau penjualan dengan rata-rata persediaan yang mengukur efisiensi penggunaan persediaan.
a.       Perputaran persediaan yang tinggi menunjukkan bahwa perusahaan tidak mempertahankan persediaan yang berlebihan.
b.      Pola tersebut perlu disesuakan apabila usaha perusahaan sangat dipengaruhi oleh factor musim (seasonal) atau sangat berfluktuasi dari waktu ke waktu dalam satu periode tertentu.
Rata-rata periode pengumpulan piutang (average collection period) adalah rasio antara piutang dengan penjualan perhari. Rasio ini mengukur efisiensi dalam pengumpulan piutang perusahaan, dengan membandingkan persyaratan penjualan yang telah ditentukan.
a.       Penjualan perhari sama dengan penjualan selama satu tahun dibagi dengan 360 hari.
b.      Rata-rata periode pengumpulan piutang sebaiknya dilengkapi dengan skedul pengumpulan untuk melihat berapa lama piutang tersebut belum dibayar (outstanding)
Perputara Aktiva Tetap (Fixed Asset Turnover) adalah rasio antara penjualan dengan aktiva tetap yang mengukur efisiensi penggunaan aktiva tetap atau perputaran aktiva tetap. Rasio yang rendah menunjukkan adanya idle capacity penggunaan aktiva .


Perputaran Total Aktiva (Total Assets Turnover) adalah rasio antara penjualan dengan total aktiva yang mengukur efisiensi penggunaan aktiva secara keseluruhan. Rasio yang rendah merupakan indikasi bahwa perusahaan tidak beroperasi pada volume yang memadai bagi kapasitas investasinya.
Rasio Profitabilitas (Profitability Ratio). Rasio ini mengukur efektivitas manajemen secara keseluruhan yang ditunjukkan oleh besar kecilnya tingkat keuntungan yang diperoleh dalam hubungannya dengan penjualan maupun investasi.
Yang termasuk Rasio Profitabilitas adalah:
1. Gross Profit Margin
2. Net Profit Margin
3. Return On Investment
4. Return On Equity
Gross Profit Margin, adalah rasio antara penjualan dikurang dengan harga pokok penjualan (laba kotor) dengan penjualan. Rasio ini mengukur laba kotor yang dihasilkan dari setiap rupiah penjualan. Gross Profit Margin yang rendah dari rata-rata industri menunjukkan bahwa harga jual perusahaan relative lebih rendah atau harga pokok penjualan yang relative lebih tinggi atau keduanya.
Net Profit Margin, adalah rasio antara (EAT) laba setelah pajak dengan penjualan, yang mengukur laba bersih (EAT) yang dihasilkan dari setiap rupiah penjualan. Rasio ini juga dibandingkan dengan rata-rata industri .
Return On Investment (ROI) atau Return On Total Assets, adalah rasio antara laba setelah pajak (EAT) dengan total aktiva. Rasio ini mengukur tingkat keuntungan yang dihasilkan dari investasi total. Rasio yang lebih rendah dapat disebabkan karena net profit margin yang rendah atau karena perputaran total aktiva yang rendah atau keduanya .
Ratio on Net Worth (Return On Stock Holders), adalah rasio antara laba setelah pajak dengan net worth atau modal sendiri yang juga sering disebut sebagai Retun on Equity (ROE), yang menunjukkan besarnya laba yang tersedia bagi pemegang saham./ perbandingan antara laba usaha dengan modal sendiri dan modal asing yang dipergunakan untuk menghasilkan laba tersebut dan dinyatakan dalam persentase .
Rasio Pertumbuhan (Growth Ratio) yaitu rasio yang mengukur seberapa besar kemampuan perusahaan dalam mempertahankan posisinya di dalam industri dan dalam perkembangan ekonomi secara umum.
a.       Analisis tingkat pertumbuhan ini harus dipisahkan antara pertumbuhan riel dari pertumbuhan nominal karena factor inflasi.
b.      Untuk mencari pertumbuhan selama periode tertentu, dengan membagi periode terakhir dengan periode pertama kemudian dengan bantuan table dapat dicari persentasi pertumbuhan.
Valuation Ratio atau Rasio Penilaian, adalah rasio yang mencerminkan kombinasi pengaruh rasio resiko (Risk Ratio) dan Return Ratio. Price Earning Ratio merupakan indikasi penilaian pasar modal terhadap keuntungan potensial perusahaan di masa yang akan datang (future earning potensial).
Empat Kelompok Rasio Keuangan
Rasio Likuiditas
1. Current Ratio = Aktiva Lancar / Utang Lancar
2. Quick Ratio    = Aktiva Lancar – Persediaan/ Utang Lancar
Leverage Ratio
1. Debt to Total Asset =Total Utang / Total Assets
2. Debt to Eqity Ratio = Total Utang / Total Modal Sendiri
3. Times Interest Earned = Laba Sebelum Bunga dan Pajak (EBIT) / Beban Bunga
4. Fixed Charged Coverage = Laba Sebelum Bunga dan Pajak (EBIT) + Sewa / Beban  Bunga+Pembayaran Sewa
5. Cash Flow Coverage = Aliran Kas Masuk + Depresiasi / Beban Tetap + Dividen Saham Prefere
Rasio Aktivitas
1. Perputaran Persediaan = Harga Pokok Penjualan / Rata-rata Persediaan
2. Rata2 Periode Pengumpulan Piutang = Piutang / Penjualan Kredit/360 Hari
3. Perputaran Aktiva Tetap = Penjualan / Aktiva Tetap Neto
4. Perputaran Total Assets = Penjualan / Total Assets
Rasio Profitabilitas
1. Gross Profit Margin = Penjualan – Hrg Pokok Penjualan / Penjualan
2. Net Profit Margin = Laba Setelah Pajak (EAT) / Penjualan
3. Return On Investment = Laba Setelah Pajak (EAT) / Total Assets
4. Return On Equity = Laba Setelah Pajak (EAT) / Modal Sendiri
Rasio Pertumbuhan
a.       Penjualan
b.      Laba Setelah Pajak
Rasio Penilaian
a.       Price Earning Rasio  = Laba Setelah Pajak (EAT) / Total Assets
Efektivitas penggunaan analisis rasio keuangan memerlukan beberapa pengalaman dan usaha. Terdapat beberapa pendekatan dasar dalam analisis rasio keuangan, beberapa hubungan dasar antar rasio dan sumber informasi yang dapat mempertinggi efektivitas analisis
Terdapat dua jenis analisa rasio keuangan yang bias dipergunakan yaitu analisis time series dan cross sectional
a.       Analisis trend atau time series, adalah analisis rasio perusahaan untuk beberapa periode. Dengan analisis trend ini akan terlihat apakah prestasi perusahaan itu meningkat atau menurun selama periode tertentu.
b.      Analisis cross sectional, dengan analisis ini analis membandingkan rasio perusahaan dengan rata-rata rasio perusahaan sejenis atau industri
Terdapat hubungan sederhana yang logis antar beberapa rasio keuangan.
c.       Return on Investment = Net Profit Margin x Total Assets Turnover.
d.      Hubungan yang lain adalah Return on Net Worlth = Return on Investment x Equity Multiplier. Di mana Equity Multiplier yaitu rasio antara assets dengan equity.
e.      Jika ROI terlalu rendah maka mungkin disebabkan oleh karena net profit margin yang rendah, atau equity multiplier yang rendah atau keduanya.
Sumber informasi, di Indonesia terdapat banyak kantor jasa penyedia informasi ini seperti Biro Pusat Statistik, Pusat Data Bisnis Indonesia, Indiconsult, Bapepam, dan masih banyak lagi pusat-pusat penyedia data industri yang bias dimanfaatkan. Selain itu jurnal-jurnal yang diterbitkan secara berkala baik yang dikelola oleh departemen maupun oleh pihak swasta .
Penekanan dalam analisis keuangan akan berbeda-beda tergantung pada tujuan analisa dan pihak yang memerlukan analisa tersebut:
a.       Penekanan bagi analis kredit adalah kemampuan untuk membayar kembali utang tepat pada waktunya.
b.      Analisis keuangan secara ringkas dipergunakan dalam keputusan kredit yang dilakukan setiap hari.
Analisis keuangan.
a.       Current Ratio dihitung untuk menentukan tingkat beban jangka pendek.
b.      Total debt to assets ratio dihitung untuk menentukan seberapa jauh pemenuhan kebutuhan dana dengan utang.
c.       Utang yang berlebihan akan mengakibatkan adanya penundaan pembayaran kembali karena beban bunga yang terlalu besar
Analisis Laporan Sumber dan Penggunaan Dana:
a.       Laporan sumber dan penggunaan dana diperhitungkan dari neraca awal dan akhir serta laporan rugi laba. Laporan ini dititikberatkan pada perubahan posisi kas perusahaan.
1.       Kas = Sumber dana – Penggunaan dana.
b.      Sumber dana meliputi:
1.       Penurunan dana aktiva (di luar kas)
2.       Kenaikan utang
3.       Laba bersih ditambah depresiasi =sumber dana dari operasi, karena depresiasi bukan pengeluaran kas
c.       Penggunaan dana meliputi:
1.       Kenaikan dalam aktifa (selain kas)
2.       Penurunan dalam utang.
3.       Pembayaran dividen.
d.      Laporan sumber dan penggunaan dana “
Laporan sumber dan penggunaan dana “
                                Sumber dana                     Penggunaan dana
                                Laba bersih                                         Kenaikan dalam modal kerja
                                Depresiasi                                           Kenaikan bangunan, peralatan
                                Penurunan dalam modal kerja   Penurunan utang jangka panjang
                                Penurunan bangunan, peralatan              Pembelian kembali saham
                                Kenaikan utang jangka panjang                 Pembayaran dividen
                                Penjualan saham
                                Total sumber                                     Total penggunaan
Total sumber – total penggunaan = perubahan dalam kas.
Batasan Analisis Rasio Keuangan
a.       Rasio Keuangan didasarkan atas data laporan akuntansi sehingga perlu dipertimbangkan atas dasar apakah data tersebut dikembangkan.
b.      Perbandingan dengan  data-data atau standar industri tidak menjamin bahwa prestasi perusahaan telah memuaskan dan beroperasi (dikelola) dengan baik.
c.       Apabila terdapat penyimpangan antara rasio yang telah dicapai oleh perusahaan dengan rasio rata-rata atau standar industri, maka perlu dipertanyakan lebih jauh faktor yang menyebabkan penyimpangan tersebut. Karena tidak jarang system akuntansi yang dipergunakan dalam industri tersebut berbeda antara satu perusahaan dengan perusahaan yang lain.
Aktiva dicatat atas dasar cost sementara penerimaan kas dan pengeluaran kas didasarkan atas dasar rupiah saat ini yang jelas memiliki daya beli yang berbeda. Dengan kata lain tidak memperhatikan konsep nilai waktu uang.
Neraca perusahaan tidak dapat memberikan gambaran yang pasti tentang posisi keuangan karena aktiva dicatat tidak dengan rupiah saat ini.
Rugi atau laba yang dihasilkan dari penjualan aktiva dilaporkan dalam periode penjualan meskipun besar kecilnya laba atau rugi tergantung pada cost histories (historical cost), dengan demikian income mengalami distorsi.
Pemilihan metode penilaian persediaan dapat memberikan dampak yang besar terhadap tingkat profitabilitas perusahaan dalam periode inflasi.
a.       Dalam kondisi inflasi, metode last in first out (LIFO) dalam penilaian persediaan akan menghasilkan laba yang dilaporkan oleh bagian akuntansi menjadi lebih rendah, demikian juga dengan beban pembayaran pajak jika dibandingkan dengan metode first in first out (FIFO).
b.      Jika inflasi mengakibatkan kenaikan tingkat bunga, maka nilai obligasi (long term debt) akan menurun. Oleh karena itu pengaruh inflasi (penurunan daya beli) dan perubahan harga sebaiknya dicantumkan dalam laporan akuntansi. Namun demikian perlu diperhatikan bahwa pengaruh inflasi sama untuk semua aktiva perusahaan.
Metode depresiasi yang berbeda juga akan berpengaruh terhadap laba yang dilaporkan oleh departemen akuntansi. Perlu kehati-hatian dalam membandingkan rasio satu perusahaan dengan perusahaan lain, khususnya menyangkut metode depresiasi.
Suatu perusahaan yang kuat atau lemah di dalam industrinya belum tentu perusahaan tersebut akan kuat atau lemah dalam industri yang lain.

Rabu, 09 Januari 2013

BAB 6


6.1. Arsitektur Komputer
            A.        Peralatan input
Alat input adalah alat yang digunakan dalam menerima input. Input adalah energi yang di masukan ke dalam suatu system. Alat input di golongkan menjadi 5 golongan antara lain :
a.Keyboard(input        huruf)
Keyboard adalah alat input yang paling umum dan banyak di gunakan. Input di masukan kea lat proses dengan cara mengetikkan lewat penekanan tombol yang ada di keyboard.
b) Pointing       Device (alat     penunjuk)
Pointing device biasanya di gunakan untuk pembuatan grafik atau gambar dengan pointing device user akan mudah untuk mengontrol objek sesuai dengan yang di kehendaki.
Contoh pointing device            antara  lain:
1.Mouse
2.TrackBall
3.TouchScreen
4.Light Pen
c)Scanner(pembaca     optis)
Alat input ini bekerja dengan cara menyinari suatu objek di atas data photo electric di sebelah          unit            pembaca          optis(scanner).
d)Voice            recognize
Voize recognizer adalah alat input yang digunakan agar kita bisa menginputkan suara ke dalam computer dan bisa di simpan sebagai data digital.

            B.        Pemrosesan pusat dan penyimpanan sekunder
Alat pemrosesan computer adalah alat di mana instruksi – instruksi program di peruses untuk mengolah data yang sudah di masukan lewat alat input dan hasilnya akan di tampilkan di alat output . Alat pemroses terdiri dari central processor atau CPU dan main memory.
a.CPU(Central Processing        Unit)
Cpu merupakan tempat pemrosesan instruksi – instruksi program. Cpu terdiri dari dua bagian utama yaitu unit pengendali (control unit) dan ALU ( Algoritma Logic Unit).
b.Main Memory
Main memory adalah tempat penyimpanan data hasil pemrosesan yang di lakukan oleh CPU . Bagian dari Main memory adalah RAM ( Random Access Memory) dan ROM ( Read Only Memory). Main memory tergolong dalam primary storage atau internal storage.
C.Penyimpanan           Komputer
Penyimpanan computer terdiri dari Primary Storage dan Secondary Storage.
Primary Storage adalah media penyimpanan internal yang berkapasitas sangat kecil dan hanya menjadi tempat penyimpanan data sementara. Sedangkan Secondary Storage adalah memory yang berkapasitas besar dan di gunakan sebagai media penyimpanan data yang sedang tidak di gunakan.

C.        Peralatan        output

Adalah alat yang di gunakan untuk menampilkan atau mengeluarkan hasil proses yang di lakukan oleh computer. Bentuk output dapat di tampilkan dalam berbagai bentuk antara lain :
·          Output yang    ditampilkan
Peralatan output yg paling terkenal dgn pemakai akhir (end user)
adalah Display Screen yg disebut CRT yg dikemas dgn keyboard.
Kelemahan dari layar tampilan yaitu : ketidak mampuan untuk
menghasilkan kopi pada kertas, yang disebut Hard copy.
·         Output yang     Di        Cetak
Peralatan output yang disebut printer menghasilkan hard copy.
·         Output Grafik
Beberapa pemakai komputer pertama, seperti insinyur dan
arsitek perlu untuk menghasilkan output grafik.
Peralatan khusus yg disebut plotter yg disambungkan dgn CPU
ataupun beroperasi secara offine, dpt menghasilkan output
grafik pd ukuran normal atau pd kertas yg besar.
·         Output Mikrofilm
Komputer dapat menggunakan unit Computer Output Microfilm
(COM) untuk menciptakan microfilm ataupun microfiche.
Mikrofilm viewer offine khusus digunakan untuk menampilkan
dokumen yang difilmkan tersebut.
Microfilm printer dpt digunakan untuk menghasikan hard copy.
·         Output Kartu Berlubang
Beberapa konfigurasi komputer yang lebih besar menerapkan
card punch unit yang membuat kartu berlubang.
·         Output Audio
Audio response unit dapat menentukan kata yang sebelumnya
terekam untuk membentuk output komputer dapat di dengar.

6.2.      Software
                   A.        Sistem Operasi
Sistem Operasi adalah kumpulan program-program komputer yang berfungsi sebagai penghubung perangkat lunak antara pemakai dengan perangkat keras. Contoh sistem operasi adalah DOS, WINDOWS. Sistem operasi mempunyai tiga fungsi        antara   lain:
Pengamanan
Yaitu dengan menyediakan pengamanan yang ekstensif yang membatasi akses ke sistem dan sumber-sumbernya, memproteksi file dan memori.
Alokasi            Sumber Daya  Sistem  Komputer
Yaitu dengan membuat Multi-pemrograman, suatu teknik sistem operasi umum yang memungkinkan dua atau lebih program dilaksanakan bersamaan dalam satu komputer.
Fasilitas Perangkat Lunak bagi Program-Program Aplikasi Pemakai
Yaitu menjadi dasar untuk dapat dijalankannya program-program aplikasi. Program aplikasi tidak akan dapat dijalankan tanpa adanya sistem operasi
.

                        B.        Aplikasi
Yaitu program yang dikembangkan (sendiri, atau dibeli dari pemasok luar) untuk memenuhi kebutuhan tertentu pemakai. Yang termasuk aplikasi antara lain :
1. Pemrosesan  kata
2.Spreadsheets
3.Database
4.Aplikasi        numeric
5.Aplikasi pendukung  keputusan
6. Aplikasi       perancangan
7. Aplikasi Akuntansi








6.3       Peranan Peralatan Input dan Output Serta Software dalam Pemecahan Masalah
·         Peralatan input dan output penting bagi manager terutama dalam
memberikan komunikasi antara manager dengan komputer.
·         Peralatan input, seperti unit MICR dan OCR memberikan cara
untuk memasukkan data kedalam database, baik ketika terjadi
transaksi atau tak lama kemudian.
·         Banyak unit output yang digunakan dalam pemecahan masalah
secara tidak langsung.
·         Manager akan meminta anggota staf untuk mengumpulkan
informasi dari rekaman microfilm dan kemudian menampilkan
ringkasannya dalam bentuk laporan tertulis


















PENUTUP

Seperti pada proses jika tidak ada inputan maka tidak ada proses karena computer tidak mengetahui apa yang harus di kerjakan jika tidak ada inputan, sedangkan output tidak bisa di hasilkan jika proses atau CPU tidak berjalan normal meski ada inputan, dan lagi suatu aplikasi tidak bisa berjalan tanpa adanya OS (Operating System) yang menjadi pendukung dan Os pun juga tidak bisa berjalan tanpa adanya CPU. Proses dalam computer perlu untuk kita ketahui 

input device, output device dan software saling berhubungan membentuk suatu hubungan yang harmonis satu sama lain, dimana jika kita tidak menggunakan salah satu dari hal tersebut, maka operasional activities sangat terhambat.



































DAFTAR PUSTAKA



BAB 4


4.1       Model Umum Perusahaan
            A.        Pengertian Model
Model adalah penyederhanaan (abstraction) dari sesuatu. Model juga merupakan perwakilan sejumlah objek atau aktivitas yang disebut dengan entitas (entity). Biasanya manajer menggunakan model untuk memecahkan suatu masalah. Terdapat empat jenis model diantaranya :
·         Model Fisik
Adalah penggambaran entitas dalam bentuk tiga dimensi. Model fisik berukuran lebih kecil dari aslinya dan biasanya yang digunakan dalam dunia bisnis berupa prototype model baru. Model fisik membantu suatu tujuan yang tidak dapat dipenuhi oleh benda nyata.
·         Model Naratif
Adalah penggambarkan entitas secara lisan atau tulisan. Semua komunikasi bisnis adalah model naratif, sehingga model naratif merupakan model yang paling popular dan paling sering digunakan oleh pihak manajemen.
·         Model Grafik
Adalah model yang mewakili entitasnya dengan menggunakan garis, simbol & bentuk dengan sedikit penjelasan naratif.
·         Model Matematis
Adalah model yang disajikan dengan rumus matematika atau persamaan
.

B.        Konsep dasar model sistem umum perusahaan
Dalam pembahasan ini, model tersebut digunakan untuk menjelaskan pengecer dan organisasi yang memberikan pelayanan. Tujuannya adalah untuk menunjukkan bahwa model tersebut bersifat umum dalam arti sebenarnya dan memberikan struktur dasar untuk melakukan analisis terhadap berbagai jenis organisasi.





            C.        Penggunaan model sistem umum
Model Sistem Umum
1. Sistem Fisik, merupakan sistem terbuka, yang berhubungan dengan l
ingkungannya melalui arus sumber daya fisik.
Arus sumber daya fisik yang mengalir :
2. Sistem Konseptual,
Sebagian sistem terbuka dapat mengendalikan operasinya sendiri, sebagian lagi tidak. Pengendalian ini dapat dicapai dengan menggunakan suatu lingkaran yang disebut “Lingkaran Umpan Balik” yang menyediakan suatu jalur bagi sinyal-sinyal dari sistem ke mekanisme pengendalian begitu pula sebaliknya.
Sistem Lingkaran Terbuka.
Sistem Lingkaran Tertutup.
Arus material.
Arus personil.
Arus mesin.
Arus uang.
Pengendalian Manajemen; pihak manajemen menerima informasi yang menggambarkan output sistem.
Pengolah Informasi; Perjalanan informasi tidak selalu dari sistem fisik kepada manajer. Para manajer memperoleh informasi dari sistem yang menghasilkan informasi dari data yang terkumpul.












4.2       Pendekatan Sistem
            A.        Pemahaman dasar pemecahan masalah dan pembuatan keputusan
Suatu pendekatan sistematis untuk pecahan masalah telah diciptakan yang terdiri dari tiga jenis usaha :
- persiapan
- definisi
- solusi
Dalam mempersiapkan pemecahan masalah, manajer memandang perusahaan sebagai suatu sistem dengan memahami lingkungan perusahaan dan mengidentifikasi subsistem-subsistem dalam perusahaan. Dalam mendefinisikan masalah, manajer bergerak dari tingkat sistem ke subsistem dan menganalisis bagian-bagian sistem menurut suatu urutan tertentu. Dalam memecahkan masalah manajer mengidentifikasi berbagai solusi altenatif, mengevaluasinya, memilih yang terbaik, menerapkannya, dan membuat tindak lanjut untuk memastikan bahwa solusi itu berjalan sebagai mana mestinya.
Pemecahan Masalah
Dengan kenyataan tersebut, kita mendefinisikan masalah sebagai suatu kondisi yang memiliki potensi untuk menimbulkan kerugian luar biasa atau menghasilkan keuntungan luar bisa. Jadi pemecahan masalah berarti tindakan memberi respon terhadap masalah untuk menekan akibat buruknya atau memanfaatkan peluang keuntungannya. Pentingnya pemecahan masalah bukan didasarkan pada jumlah waktu yang dihabiskan tetapi pada konsekuensinya. Keputusan adalah pemilihan suatu strategi atau tindakan.
Pengambilan keputusan adalah tindakan memilih strategi atau aksi yang manajer yakini akan memberikan solusi terbaik atas masalah tersebut. Salah satu kunci pemecahan masalah adalah identifikasi berbagai alternatif keputusan. Solusi bagi suatu masalah harus mendayagunakan sistem untuk memenuhi tujuannya, seperti tercermin pada standar kinerja sistem. Standar ini menggambarkan keadaan yang diharapkan, apa yang harus dicapai oleh sistem.
Selanjutnya manajer harus memiliki informasi yang terkini, Informasi itu menggambarkan keadaan saat ini, apa yang sedang dicapai oleh sistem. Jika keadaan saat ini dan keadaan yang diharapkan sama, tidak terdapat masalah dan manajer tidak mengambil tindakan. Jika kedua keadaan itu berbeda, sejumlah masalah merupakan penyebabnya dan harus dipecahkan. Perbedaan antara keadaan saat ini dan keadaan yang diharapkan menggambarkan kriteria solusi (solution criterion), atau apa yang diperlukan untu mengubah keadaan saat ini menjadi keadaan yang diharapkan.
Setelah berbagai alternatif diidentifikasi, sistem informasi dapat digunakan umtuk mengevaluasi tiap alternatif. Evaluasi ini harus mempertimbangkan berbagai kendala (constraints) yang mungkin, baik intern maupun extern / lingkungan.

1. Kendala intern dapat berupa sumber daya yang terbatas, seperti kurangnya bahan baku, modal kerja, SDM yang kurang memenuhi syarat, dan lain lain.

2. Kendala lingkungan dapat berupa tekanan dari berbagai elemen lingkungan, seperti pemerintah atau pesaing untuk bertindak menurut cara tertentu.

Gejala adalah kondisi yang dihasilkan oleh masalah. Sangat sering para manajer melihat gejala dari pada masalah. Gejala menarik perhatian manajer melalui lingkaran umpan balik. Namun gejala tidak mengungkapkan seluruhnya, bahwa suatu masalah adalah penyebab dari suatu persoalan, atau penyebab dari suatu peluang.
Struktur            Masalah
Masalah terstruktur terdiri dari elemen-elemen dan hubungan-hubungan antar elemen yang semuanya dipahami oleh pemecah masalah. Masalah tak terstruktur berisikan elemen-elemen atau hubungan-hubungan antar elemen yang tidak dipahami oleh pemecah masalah. Sebenarnya dalam suatu organisasi sangat sedikit permasalahan yang sepenuhnya terstruktur atau sepenuhnya tidak terstruktur. Sebagaian besar masalah adalah masalah semi-terstruktur, yaitu manajer memiliki pemahaman yang kurang sempurna mengenai elemen-elemen dan hubungannya. Masalah semi-terstruktur adalah masalah yang berisi sebagian elemen-elemen atau hubungan yang dimengerti oleh pemecah masalah.
Kerangka kerja yang dianjurkan untuk penggunaan komputer dikenal sebagai pendekatan sistem.
Serangkaian langkah-langkah pemecahan masalah yang memastikan bahwa masalah itu pertama-tama dipahami, solusi alternative dipertimbangkan, dan solusi yang dipilih bekerja.

            B.        Tahapan pemecahan masalah dengan menggunakan pendekatan sistem
Dalam memecahkan masalah kita berpegangan pada tiga jenis usaha yang harus dilakukan oleh manajer yaitu usaha persiapan, usaha definisi, dan usaha solusi / pemecahan.
- Usaha persiapan, mempersiapkan manajer untuk memecahkan masalah dengan menyediakan            orientasi           sistem.
- Usaha definisi, mencakup mengidentifikasikan masalah untuk dipecahkan dan kemudian            memahaminya.
- Usaha solusi, mencakup mengidentifikasikan berbagai solusi alternatif, mengevaluasinya, memilih salah satu yang tampaknya terbaik, menerapkan solusi itu dan membuat tindak lanjutnya untuk menyakinkan bahwa masalah itu terpecahkan.
Sistem informasi berbasis komputer atau CBIS dapat digunakan sebagai system dukungan (support systems) saat menerapkan pendekatan sistem.

1.Usaha           persiapan
Tiga langkah persiapan tidak harus dilaksanakan secara berurutan, karena ketiganya bersama-sama menghasilkan kerangka pikir yang diinginkan untuk mengenai masalah. Ketiga         masalah           itu            terdiri   dari:
a) Memandang perusahaan     sebagai suatu    sistem
b) Mengenal     sistem  lingkungan
c) Mengidentifikasikan subsistem-subsistem perusahaan

2. Usaha          definisi
Usaha definisi mencakup pertama-tama menyadari bahwa suatu masalah ada atau akan ada (identifikasi masalah) dan kemudian cukup mempelajarinya untuk mencari solusi (pemahaman masalah). Usaha definisi mencakup dua langkah yaitu :
a) Bergerak dari tingkat sistem ke subsistem
b) Menganalisis bagian-bagian sistem dalam satu urutan tertentu
3.         Usaha  pemecahan
Usaha pemecahan meliputi pertimbangan berbagai alternatif yang layak (feasible), pemilihan alternatif terbaik, dan penerapannya.


                       

            C.        Faktor manusia yang mempengaruhi pemecahan masalah
Tiap manajer memiliki gaya pemecahan masalah yang unik. Gaya mereka mempengaruhi bagaimana mereka terlibat dalam merasakan masalah, mengumpulkan informasi, dan menggunakan informasi.

Merasakan       masalah
Manajer dapat dibagi dalam tiga kategori dasar dalam hal gaya merasakan masalah (problem solving styles) mereka, yaitu bagaimana mereka menghadapi masalah.
Penghindar masalah (problem avoider), manajer ini mengambil sikap positif dan menganggap bahwa semua baik-baik saja. Ia berusaha menghalangi kemungkinan masalah dengan mengabaikan informasi atau menghindarinya sepanjang perencanaan.
Pemecah masalah (problem solver), manajer ini tidak mencari masalah juga tidak menghalanginya. Jika timbul suatu masalah, masalah tersebut dipecahkan.
Pencari masalah (problem seeker), manajer ini menikmati pemecahan masalah dan mencarinya.
Mengumpulkan            informasi
Para manajer dapat menunjukkan salah satu dari dua gaya mengumpulkan informasi (information-gathering styles) atau sikap terhadap total volume informasi yang tersedia bagi          mereka.
Gaya teratur (preceptive style), manajer jenis ini mengikuti management by exception dan menyaring segala sesuatu yang tidak berhubungan dengan area minatnya.
Gaya menerima (receptive style), manajer jenis ini ingin melihat semuanya, kemudian menentukan apakah informasi tersebut bernilai baginya atau orang lain dalam organisasi.
Menggunakan  informasi
Manajer juga cenderung lebih menyukai salah satu dari dua gaya menggunakan informasi (information-using styles), yaitu cara-cara menggunakan informasi untuk memecahkan suatu        masalah.
Gaya sistematik (systematic style), manajer memberi perhatian khusus untuk mengikuti suatu metode yang telah ditetapkan, misalnya pendekatan sistem.
Gaya intuitif (intuitive style), manajer tidak lebih menyukai suatu metode tertentu tetapi menyesuaikan pendekatan dengan situasi.


                       









DAFTAR PUSTAKA